“Kamarku istanaku” Ya begitulah
tulisan yang terpampang indah di depan pintu kamarku. Bagiku kamar tidur adalah
sebuah tempat pribadi dimana aku bisa dengan leluasa mengatur segala isinya
sesuai dengan keinginanku. Kedua orangtuaku memberikanku kebebasan untuk
mengatur kamar kaami masing-masing sesuka hati kami. Perlu diketahui, kamarku
selalu terlihat berantakan. Ada buku disana-sini, ada sobekan-sobekan kertas
disana-sini,walau kamarku bagaikan kapal pecah, namun kamarku masih bersih.
“kamarnya sudah dirapikan belum ??” tanya ibuku.
“belum bu...nanti saja dulu” jawabku dari dalam kamar.
Ya begitulah aku, selalu saja malas, bila disuruh ibuku untuk
merapikan barang-barang di kamarku. Namun biar bagaimanapun aku selalu
nyaman berada di kamarku. Aku tidak peduli pada omelan ibuku, yang selalu
menyuruhku untuk merapikan barang-barang yang ada di kamarku, karena pada
dasarnya aku beranggapan bahwa “kamarku adalah istanaku” dan aku bebas
melakukan apapun di kamarku.
*******
Suatu hari ketika ada waktu luang, seperti biasa aku menghabisan
waktuku dengan bermain laptop di dalam kamarku. Dan tiba-tiba
“ssssttt.....”
Aku melihat sesuatu yang berwarna hitam bergerak diantara
tumpukan-tumpukan komikku. Seketika itu juga aku terkejut. Aku pun penasaran
dengan sesuatu yang baru saja bergerak tadi, namun karena sedang asyik bermain
game, maka aku tidak peduli dengan benda berwarna hitam tadi. Aku tidak
menceritakan hal ini kepada siapapun termasuk kepada orangtuaku.
*******
Pada malam harinya seperti biasa aku tidur sendirian di
“istanaku”, namun karena udara panas sekali aku jadi tidak bisa tidur, ketika
aku hendak menyalakan kipas angin seketika itu
“aaaaaaaa.........” teriakku keras.
Seiisi rumahpun bangun termasuk kedua orangtuaku, mereka
menghampiriku.
“ada apa ?? kok malam-malam begini teriak-teriak” kata ayahku.
“iya nihh....menganggu mimpiku saja kau ini” gerutu adikku.
“aaaa......aaada....monster kecil di kamarku” jawabku seraya
ketakutan
“Hahhh ????? monster ??? mana ada ?? mimpi kali.....”kata adikku
tidak percaya.
“ehh beneran aku nggak bohong, tadi aku melihat sesuatu berwarna
hitam bergerak dari belakang lemari terus berkari kesana” jawabku seraya
menunjuk ke tumpukan kumpulan buku-bukuku.
Lalu ayahku pun memeriksa ke tempat yang aku maksud. Dan ternyata
hasilnya nihil alias tidak ada apa-apa di sana.Aku pun semakin bingung.
“apakah tadi itu mimpi ?” tanyaku dalam hati.
“kebanyakan nonton film horor sihh, jadi kepikiran yang
bukan-bukan” kata ayahku.
Mereka pun kembali ke dallam “istana” mereka
masing-masing.Demikian juga dengan aku, yang masih tidak percaya dengan apa
yang baru saja terjadi. Aku masih saja memikirkan hal itu. Sejak kejadian malam
itu aku merasa tidak nyaman berada di dalam kamarku, aku merasa seperti ad
sesuatu yang mengawasiku. Dan aku mulai menyadari bahwa ada penghuni lain di
dalam kamarku.
“sudah kamu rapikan belum barang-barang dikamarmu ?” kata ibuku
pada keesokan harinya.
“Nanti saja ya bu, aku ada tugas kelompok nihh” Kataku seraya
bersiap berangkat untuk kerja kelompok di rumah temanku.
“Selalu nanti...selalu saja nanti, kapan kamu mau merapikan
barang-barangmu ? dan membuat kamarmu terlihat rapi” omel ibuku,yang tampaknya
mulai gerah dengan sikapku yang malas untuk merapikan barang-barang di kamar.
“iya..iya bu...nanti aku rapikan dehh sepulang kerja kelompok”
kataku.
“huft...” ibuku pun hanya menghela nafas panjang melihat sikapku.
******
Sore harinya setelah pulang kerja kelompok, aku pun di sambut
dengan omelan ibuku.
“ayoo bersihkan dan rapikan kamarmu!!” perintah ibuku dari dapur.
“iya....beres komandan” jawabku seraya berlari menuju kamarku.
Ketika aku membersihkan kamarku, “monster kecil” itu pun
menampakkan wujudnya lagi, kali ini aku berusaha menahan rasa takutku, karena
aku sudah penasaran dengan makhluk ini maka aku memberanikan diri untuk
mengejar makhluk kecil itu yang bersembunyi di antara tumpukan buku-buku
pejaran dan komikku yang berantakan. Dan sialnya ketika aku mengacak-ngacak
tumpukan buku tersebut makhluk kecil itu tidak menampakkan wujudnya.
Aku pun semakin kesal saja, namun aku juga merasa takut karena aku
tidak lagi sendiri di kamarku, karena ada monster kecil itu, aku harus berbagi
tempat dengannya. Sampai pada akhirnya aku benar-benar tidak berani lagi berada
di kamarku. Aku pun memilih untuk tidur bersama adikku.
*******
Suatu hari aku hendak mengambil komik kesayanganku dari kamarku,
aku melihat monster kecil itu lagi. Karena terkejut aku pun berteriak
“aaaaaaa.......monsterrrrr..........” teriakku.
“ada apa sihh ?” jawab ibuku.
“monster kecil itu muncul lagi bu” jawabku seraya ketakutan.
“monster apa ?? kan kemarin sudah di periksa tapi tidak ada” kata
ibuku yang tidak mempercayai omonganku.
“iya tapi...sekarang dia muncul lagi bu...” kataku.
“ada apa ini kok ribut-ribut” kata ayahku yang baru saja selesai
makan.
“monster itu muncul lagi yah, dia ada disana” jawabku sambil
menunjuk ke arah tumpukan buku.
Ayahku pun memeriksa lagi ke dalam tumpukan-tumpukan buku itu.
“aaaaaaa........” jeritku, ketika monster kecil itu keluar dari
tumpukan buku.
Dengan segera ayahku mengejar monster kecil itu, namun karena si
monster kecil itu cukup gesit, sehingga ia berhasil lolos.
“ternyata tikus” kata ayahku.
“apaaaaa ??????” kataku kaget.
“itu akibatnya bila kamu tidak pernah merapikan barang-barangmu di
kamar, kamu tidak pernah merapikan dan membersihkannya” kata ibuku menasehati.
Aku hanya terdiam, ya memang benar apa yang di katakan oleh ibuku.
Aku memang paling malas bila di suruh untuk membereskan barang-barang di kamar
yang baru saja aku pakai, sehingga banyak yang melihat kamarku bagaikan kapal
pecah.
“sekarang rapikan dan bersihkan kamarmu, agar monster kecil itu
tidak kembali lagi ke kamarmu!!” perintah ayahku.
“tttaaaaa...ttaaappiii bagaimana bisa monter kecil itu berada di
kamarku ?” jawabku tidak percaya.
“ya tentu saja bisa, karena kan kamarmu tidak pernah rapi dan
terkesan seperti kapal pecah, dan kamu sendiri juga jarang membersihkannya,
nahh tikus paling suka bertempat tinggal di tempat yang kotor dan tidak rapi”
kata ayahku panjang lebar.
Aku pun hanya mengangguk-angguk saja. Dan pada siang itu juga aku
membersihkan kamarku, ibu pun dengan sabar ikut membantuku membersihkan
kamarku.Ternyata monster kecil itu bisa berada di kamarku, karena kebiasaanku
yang tidak pernah mau merapikan barang-barang yang baru selesai aku pakai ke
tempat semula.
“Nahhh mulai sekarang kamu harus rajin-rajin membersihkan kamarmu
dn selalu merapikan barang-barangmu ke tempatnya semula, agar tikus-tikus itu
tidak lagi berumah di kamarmu” nasehat ibuku.
“iyaa bu..dasar makhluk sialan, aku kira ada monster eh nggak
taunya seekor tikus” gerutuku.
“Ayo bersihkan lagi kamarmu !!” perintah ayahku.
“iya yah....”jawabku.
Aku pun melanjutkan membersihkan kamarku dengan dibantu kedua
orang tuaku, kini kamarku kembali bersih dan semua barang-barangku tertata rapi
pada temptnya. Komik-komik favoritku pun aku tata ke dalam rak buku, tidak
berserakan seperti sebelumnya.
“oya kenapa tikus itu bisa berada di kamarku ??” tanyaku kepada
ayah
“ya itu gara-gara ulahmu sendiri, kamu tidak pernah membersihkan
dan membuat kamarmu rapi, tikus-tikus paling senang berada di tempat yang
seperti itu, makanya kamu harus rajin membersihkan kamarmu” jelas ayahku
panjang lebar.
Aku pun hanya menggangguk-angguk saja, dalam hati kecilku aku
berjanji akan selalu menjaga kebersihan kamarku, agar kamarku tidak di huni
oleh makhluk lain selain aku, karena biar bagaimanapun KAMARKU ISTANAKU. Jadi
aku harus membuat kamarku senyaman mungkin agar aku betah berada di sana.
SEKIAN
0 komentar:
Posting Komentar