Fomo Phobia !!!! Oh
No !!!
Di dunia yang serba canggih ini, kita tidak luput dari
Social Media. Mulai dari Twitter, Facebook, instagram, path, dan lain
sebagainya. Meskipun sudah kenal dekat dengan teman-teman kita, rasanya kurang
pas bila kita tidak berteman juga di social media. Saking asiknya berinteraksi
di media sosmed (social media), kita sampai mengeceknya satu menit sekali.
Gadget, HP, Laptop jadi bagian tak terlepaskan dari kita sejak bangun tidur
sampai tidur lagi. Oh no !!! Yang awalnya kita Cuma mengeceknya beberapa hari
sekali, namun lama kelamaan menjadi setiap hari, lalu beberapa jam sekali,
sampai yang paling parah tiap menit kita selalu mengeceknya. Jika anda
mengalami hal demikian, ada yang tidak beres pada diri kita, waspadalah. Bisa
jadi anda terkena syndrome Fomo Phobia. !!!
Apakah Fomo Phobia ??
Fear of Missing Out atau akrab dikenal dengan FOMO PHOBIA,
merupakan ketakutan berlebihan akan ketinggalan informasi dan hal-hal yang
terjadi di dunia maya.Seseorang yang menderita Fomo phobia sendiri basanya
mengecek media sosial mereka setiap 30 detik sampai lima menit sekali dalam
sehari. Sebuah penelitian mengatakan, masalah ini kebanyakan dialami oleh cewek
or cowok usia 16 – 30 tahun. Sebelum ada sosmed orang-orang kesulitan mengakses
informasi, namun sekarang saat jaman sudah modern dan teknologi sudah canggih,
orang dengan mudahnya mengakses sosmed dan bahkan tidak bisa lepas dari sosmed
dan takut kehilangan dengan apa yang terjadi di dunia maya.
Akibat dari Fomo Phobia
Akibat terbesar dari syndrome ini yaitu kita menjadi Depresi
dan kehilangan banyak waktu. Beberapa diantara kita terkadang merasa iri saat
melihat foto-foto teman-teman kita yang sedang have fun misal, lalu diupload di
sosmed, sedangkan kita hanya duduk berdiam diri di rumah sambil mengecek
sosmed. Itu merupakan salah satu hal yang biasa dilakukan oleh penderita Fomo
Phobia. Selagi mengecek media sosial , penderita Fomo Phobia biasanya memiliki
ketakutan bakal menyesal karna belum melihat berbagi pos dari teman-temannya,
ia tidak mau bila kehidupan orang lain lebih baik dari hidupnya. Perasaan
seperti tadi akan terus menganggu hidup para penderita Fomo Phobia, dan
menyebabkannya kehilangan waktu. Karna ia akan terus menerus memikirkan
kehidupan orang lain tanpa berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sehingga
ia tidak fokus pada kehidupannya yang sebenarnya. Ketakutan kalau kita akan
melewatkan hal-hal yang terjadi di dunia maya akan mengakibatkan kita tidak
fokus dalam menjalani suatu pekerjaan di dunia nyata. Kita jadi berusaha
menggabungkan kegiatan kita di dunia nyata dengan pengecekan di dunia maya
dalam satu waktu.
Fakta Fomo Phobia
1. Penderita
Fomo phobia akan mengecek sosmed mulai dari 30 detik – 5 menit sekali dalam
sehari
2. Penderita
Fomo phobia sulit me-manage waktu mereka
3. Penderita
Fomo phobia secepat mungkin akan mengecek sosmed keteka mereka baru saja bangun
tidur
4. Penderita
Fomo phobia rata-rata usia 16-35 tahun baik cowok maupun cewek.
5. Penderita
Fomo phobia mengahiskan waktunya untuk membuka facebook selama kurang lebih 400
menit setiap harinya.
6. Penelitian
menunjukkan 8 darii 10 orang percaya bahwa sosial media sebagai ajang untuk
menunjukkan siapa dirinya dan apa saja yang ia lakukan
7. Penderita
Fomo phobia merasa profilnya di facebook atau twitter dan media sosial lainnya penting,
karna untuk menggambarkan siapa diri mereka sebenarnya.
Keep Moving On
Kalau kita bisa mengontrol diri untuk enggak mengecek sosial
media sebentar saja, waktu kita bisa lebih berkualitas untuk hal-hal lain yang
lebih berguna. Mempunyai akun di media sosial sah-sah saja. Bahkan bila kita
tidak mempunyai akun di sosial media kita akan ketinggalan dengan info-info
terbaru. Namun ada batasan dalam penggunaannya, bukankah “segala sesuatu yang
berlebihan itu tidak baik”. Agar kita bisa lepas dari Fomo phobia, kita memang
tidak bisa dengan melakukan dengan cara instan. Semua dimulai dari diri kita
sendiri. Pertama, kita harus sadar bahwa kehadiran kita di dunia maya (sosial
media) berbeda jauh dengan kehidupan nyata. Biarpun kita ‘hilang’ dari dunia maya
(sosial media) dalam beberapa waktu, kita masih bisa berinteraksi dengan orang
lain kok. Kedua kita juga harus menyadari fungsi sosial media yang sebenarnya,
kita juga harus berfikiran positif. Mungkin terkadang kita iri dengan kehidupan
teman-teman kita di sosial media yang terlihat begitu menyenangkan, namun apa
yang terlihat belum tentu sesuai dengan kenyataan kan ?? Begitu juga dengan
kehidupan kita. Meskipun kita tidak menghabiskan waktu untuk menulis status
atau membuat tweet, percayalah kita tidak akan mati karena itu. Ya nggak ??
hahaha.... Bahkan daripada sibuk kelayapan di sosial media lebih baik
memanfaatkan waktu kita untuk menekuni hobby kita atau mungkin kita bisa
quality time dengan keluarga.
Let’s Fight it !!!!
What should we do ??? itu kan pertanyaan teman-teman semua
setelah membaca artikel diatas, let’s check this out
1. Sign
out dari media sosial yang kita punya, dan buat jadwal kapan kita akan
membukanya. Misal 1 jam sekali dan terus bertambah sampai kita berhasil
mengurangi frekuensinya sedikit demi sedikit
2. Batasi
waktu sendirian dan mulai perbanyak dengan menghabiskan waktu dengan
teman-teman atau keluarga. Menekuni hobby juga boleh lho.
3. Fokus
dengan kegiatan dan target yang ingin kita capai dalam hidup. Mulai dari hal
kecil dan nyata yang bisa kita lakukan
4. Nggak
perlu iri dengan teman-teman yang sering upload foto di sosial media (bahkan
mungkin terlihat pamer), cuekin aja !!! ingat kalimat ini “Apa yang terlihat
belum tentu sesuai dengan kenyataan”. Kita juga kudu punya standar bagi hidup
kita sendiri, dengan begitu kita nggak akan mudah terpengaruh dengan apa yang
terjadi pada orang lain.
Nahh
semoga artikel diatas memberikan manfaat bagi kita semua J
0 komentar:
Posting Komentar