Subscribe:

Sabtu, 23 November 2013

Fomo Phobia

Fomo Phobia !!!! Oh No !!!

Di dunia yang serba canggih ini, kita tidak luput dari Social Media. Mulai dari Twitter, Facebook, instagram, path, dan lain sebagainya. Meskipun sudah kenal dekat dengan teman-teman kita, rasanya kurang pas bila kita tidak berteman juga di social media. Saking asiknya berinteraksi di media sosmed (social media), kita sampai mengeceknya satu menit sekali. Gadget, HP, Laptop jadi bagian tak terlepaskan dari kita sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Oh no !!! Yang awalnya kita Cuma mengeceknya beberapa hari sekali, namun lama kelamaan menjadi setiap hari, lalu beberapa jam sekali, sampai yang paling parah tiap menit kita selalu mengeceknya. Jika anda mengalami hal demikian, ada yang tidak beres pada diri kita, waspadalah. Bisa jadi anda terkena syndrome Fomo Phobia. !!!
Apakah Fomo Phobia ??
Fear of Missing Out atau akrab dikenal dengan FOMO PHOBIA, merupakan ketakutan berlebihan akan ketinggalan informasi dan hal-hal yang terjadi di dunia maya.Seseorang yang menderita Fomo phobia sendiri basanya mengecek media sosial mereka setiap 30 detik sampai lima menit sekali dalam sehari. Sebuah penelitian mengatakan, masalah ini kebanyakan dialami oleh cewek or cowok usia 16 – 30 tahun. Sebelum ada sosmed orang-orang kesulitan mengakses informasi, namun sekarang saat jaman sudah modern dan teknologi sudah canggih, orang dengan mudahnya mengakses sosmed dan bahkan tidak bisa lepas dari sosmed dan takut kehilangan dengan apa yang terjadi di dunia maya.
Akibat dari Fomo Phobia
Akibat terbesar dari syndrome ini yaitu kita menjadi Depresi dan kehilangan banyak waktu. Beberapa diantara kita terkadang merasa iri saat melihat foto-foto teman-teman kita yang sedang have fun misal, lalu diupload di sosmed, sedangkan kita hanya duduk berdiam diri di rumah sambil mengecek sosmed. Itu merupakan salah satu hal yang biasa dilakukan oleh penderita Fomo Phobia. Selagi mengecek media sosial , penderita Fomo Phobia biasanya memiliki ketakutan bakal menyesal karna belum melihat berbagi pos dari teman-temannya, ia tidak mau bila kehidupan orang lain lebih baik dari hidupnya. Perasaan seperti tadi akan terus menganggu hidup para penderita Fomo Phobia, dan menyebabkannya kehilangan waktu. Karna ia akan terus menerus memikirkan kehidupan orang lain tanpa berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sehingga ia tidak fokus pada kehidupannya yang sebenarnya. Ketakutan kalau kita akan melewatkan hal-hal yang terjadi di dunia maya akan mengakibatkan kita tidak fokus dalam menjalani suatu pekerjaan di dunia nyata. Kita jadi berusaha menggabungkan kegiatan kita di dunia nyata dengan pengecekan di dunia maya dalam satu waktu.
Fakta Fomo Phobia
1.       Penderita Fomo phobia akan mengecek sosmed mulai dari 30 detik – 5 menit sekali dalam sehari
2.       Penderita Fomo phobia sulit me-manage waktu mereka
3.       Penderita Fomo phobia secepat mungkin akan mengecek sosmed keteka mereka baru saja bangun tidur
4.       Penderita Fomo phobia rata-rata usia 16-35 tahun baik cowok maupun cewek.
5.       Penderita Fomo phobia mengahiskan waktunya untuk membuka facebook selama kurang lebih 400 menit setiap harinya.
6.       Penelitian menunjukkan 8 darii 10 orang percaya bahwa sosial media sebagai ajang untuk menunjukkan siapa dirinya dan apa saja yang ia lakukan
7.       Penderita Fomo phobia merasa profilnya di facebook atau twitter dan media sosial lainnya penting, karna untuk menggambarkan siapa diri mereka sebenarnya.
Keep Moving On
Kalau kita bisa mengontrol diri untuk enggak mengecek sosial media sebentar saja, waktu kita bisa lebih berkualitas untuk hal-hal lain yang lebih berguna. Mempunyai akun di media sosial sah-sah saja. Bahkan bila kita tidak mempunyai akun di sosial media kita akan ketinggalan dengan info-info terbaru. Namun ada batasan dalam penggunaannya, bukankah “segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”. Agar kita bisa lepas dari Fomo phobia, kita memang tidak bisa dengan melakukan dengan cara instan. Semua dimulai dari diri kita sendiri. Pertama, kita harus sadar bahwa kehadiran kita di dunia maya (sosial media) berbeda jauh dengan kehidupan nyata. Biarpun kita ‘hilang’ dari dunia maya (sosial media) dalam beberapa waktu, kita masih bisa berinteraksi dengan orang lain kok. Kedua kita juga harus menyadari fungsi sosial media yang sebenarnya, kita juga harus berfikiran positif. Mungkin terkadang kita iri dengan kehidupan teman-teman kita di sosial media yang terlihat begitu menyenangkan, namun apa yang terlihat belum tentu sesuai dengan kenyataan kan ?? Begitu juga dengan kehidupan kita. Meskipun kita tidak menghabiskan waktu untuk menulis status atau membuat tweet, percayalah kita tidak akan mati karena itu. Ya nggak ?? hahaha.... Bahkan daripada sibuk kelayapan di sosial media lebih baik memanfaatkan waktu kita untuk menekuni hobby kita atau mungkin kita bisa quality time dengan keluarga.
Let’s Fight it !!!!
What should we do ??? itu kan pertanyaan teman-teman semua setelah membaca artikel diatas, let’s check this out
1.       Sign out dari media sosial yang kita punya, dan buat jadwal kapan kita akan membukanya. Misal 1 jam sekali dan terus bertambah sampai kita berhasil mengurangi frekuensinya sedikit demi sedikit
2.       Batasi waktu sendirian dan mulai perbanyak dengan menghabiskan waktu dengan teman-teman atau keluarga. Menekuni hobby juga boleh lho.
3.       Fokus dengan kegiatan dan target yang ingin kita capai dalam hidup. Mulai dari hal kecil dan nyata yang bisa kita lakukan
4.       Nggak perlu iri dengan teman-teman yang sering upload foto di sosial media (bahkan mungkin terlihat pamer), cuekin aja !!! ingat kalimat ini “Apa yang terlihat belum tentu sesuai dengan kenyataan”. Kita juga kudu punya standar bagi hidup kita sendiri, dengan begitu kita nggak akan mudah terpengaruh dengan apa yang terjadi pada orang lain.

Nahh semoga artikel diatas memberikan manfaat bagi kita semua J


0 komentar: