Subscribe:

Selasa, 23 Juli 2013

Flashback Bentar Yukk !!!

Well....well....tak terasa sudah 1 tahun kita bersama dalam sebuah kelompok, bahkan sudah menjadi seperti keluarga sendiri. Yap XI-IPS 3 sepertinya tidak akan pernah habis bila membahas kelas yang satu ini. Well gue bakal nge-share beberapa cerita seputar XI-IPS 3 yang (bagiku/ bagi kami) benar-benar “UNFORGETABLE Moments”. Let’s cekidot

1.       Tragedi Mading kelas Dan Peta
Ehmm....ini merupakan asal-muasal mengapa mereka (kaum guru) terutama guru yang sudah senior memandang sebelah mata kelas kami. Berawal dari rasa keprihatinan kami dengan keadaan ruangan kelas, yang notabene kulit-kulit ruang kelas kami (baca : cat tembok kelas) sudah mengelupas, maka sebagai penghuni kelas kami merasa perlu diadakan suatu “perubahan”. Setelah berdiskusi dengan wali kelas dan guru kesiswaan, kami pun merombak kelas kami dengan cara membuat Mading Kelas. Mading pun mulai dikerjakan. Di sisi lain, guru Sarpras sekolah kami telah berganti. Dan beliau ini tidak menyukai yang namanya hiasan-hiasan di dinding atau ruang kelas yang kotor dan kumuh. Suatu ketika kelas kami pun mendapat tugas untuk membuat sebuah Peta persebaran Penduduk Indonesia, kami pun mengerjakan tugas Peta sembari menyelesaikan Mading kami yang   sudah 95% jadi. Dan hari buruk pun terjadi, si Guru Sarpras sedang berpatroli untuk mengontrol seluruh keadaan sarana dan prasana sekolah,  ketika tiba di kelas kami, beliau marahnya bukan main. Beliau memarahi kami karena kami dianggap mengotori kelas dengan membuat artikel-artikel yang ditempel di dinding (baca : Mading kelas). Bahkan beliau pun mengancam untuk men-DO kami satu kelas bila kami tidak mau mencopot Mading kami. Kejam ya ?? hahaha, namun itulah yang terjadi.  Kami pun membuat perjanjian dengan beliau, yang isinya “ kami akan mencopot semua ornamen-ornamen mading di kelas apabila kelas kami akan di cat ulang”. Namun yang terjadi iyalah, beliau menyuruh anak buahnya untuk mencopot semua ornamen Mading kami, menghancurkannya, dan membuangnya seperti sampah. Termasuk Peta Tugas kami pun ikut terbuang. Kami pun memberontak, namun apa daya. Posisi kami disini hanyalah seorang murid yang harus tunduk pada aturan sekolah. Semenjak itulah kami seperti menaruh dendam pada si guru Sarpras ini. Hahaha, lucunya lagi ketika kami mengadu kepada guru BK, pihak BK pun tidak memberi kejelasan yang pasti tentang kasus ini. Langkah terakhir yang kita lakukan tidak lain dan tidak bukan yaitu Berpasrah. Hahaha.

2.       Tragedi Kaca Pecah
Hahaha......ini bisa dikatakan murni kesalahan kami. Untuk kedua kalinya kami harus berurusan lagi dengan si guru Sarpras ini. Cerita ini bermula ketika kami sedang asyik menjaili salah satu teman kami (nama merk disamarkan) hahaha. Karna si korban tidak tahan lagi karna di bully habis-habisan sama teman-teman yang lain, ia pun berusaha melompat jendela kelas untuk meloloskan diri, karena pintu kelas di halang-halangi oleh para tersangka. So, pasti si korban terpaksa melompat jendela untuk emloloskan diri, namun ketik berhasil keluar tanpa sengaja si korban membanting jendela kelas, dan PPPPPYYYYYAAAAARRRRR..........!!!!!!!!!!! Kaca kelas pun sudah hancur. Hahahahaha. Kami sadar bahwa ini akibat dari perbuatan kami yang memang tidak seharusnya kami lakukan, sebagai siswa yang bermoral kami pun bertanggung jawab dengan mengganti kaca jendela kelas yang pecah. Hahahaha. Kami lebih memilih segera menggantinya sebelum berurusan lebih panjang lagi dengan si guru Sarpras J. Kan bisa berabe. Hahahaha
3.       Kepergian Ilham
Well....masih ingat dengan pemilik absen 9 ?? yap Exactly Ilham Akbar Putra Utama. (akhirnya) dia memutuskan untuk pindah sekolah. Walaupun Ilham jarang banget bisa ngumpul-ngumpul bareng kita-kita, namun kami sudah menganggapnya sebagai bagian dari anggota IPS 3. Dia juga yang menyumbangkan ide emasnya untuk memberi julukan “Autist” di kelas. Autist ini singkatan dari “Automatical Thinkers of Social Three” J. Kini ia pun mengejar mimpinya untuk bisa mendapatkan kembali hidup yang ia inginkan selam ini, di Surabaya. Ya itulah kota tujuannya. Walau kini Ilham sudah tidak satu sekolah lagi dengan kita, tapi kita masih sering komunikasi melalui sosmed lhoh J hahahaha.

4.       Sensei Wa Otanjoubi Desu

Yeyeyyee......ini adalah moment favorit kami. Diantara semua kenakalan kami, ulah yang kami perbuat, tapi kami masih mempunyai Hati yang Lembut dan Peduli. Wali kelas kami yakni ibu Sylvia, atau Sylvia Sensei (akrabnya disapa SENSEI) sedang Ulang Tahun. Tepat tanggal 26 April usia beliau bertambah. Kami pun sepakat membuat surprise party kecil-kecilan untuk wali kelas kesayangan kami ini tepat pada tanggal 30 April yakni saat beliau akan mengajar kelas kami. Perayaan Ultah Sensei pun berlangsung dengan penuh rasa haru, bahagia, dan pastinya Unforgetable. Hahhaha. Sekali lagi Otanjoubi Omedetou Gozaimasu Sensei J . We Love You forver and always J hehehehe.

5.      Tragedi Bangku Tak Bertuan
Hohoho, ini merupakan kegilaan terakhir kita di kelas XI ini, akhir masa kelas XI kita tutup dengan tragedi Bangku Tak Bertuan ini. Cerita bermula ketika ada sebuah bangku taman yang tek bertuan (sebenarnya sihh milik sekolah, hahahaha) yang tergeletak di antara kelas XI-ips 2 dan ips 3. Kami menggunakan bangku tersebut secara bergantian. Hahahaha. Suatu ketika muncul sebuah ideiseng  untuk mencoret bangku tersebut menggunakan pylox dengan tulisan “Autist – s3”, alasan kami karena di bangku tersebut memang sudah banyak corat-coret peninggalan kakak-kakak kelas kami terdahulu. Ketika kami hendak membubuhkan sebuah coretan, guru piket pun tanpa sengaja melihat aksi kami. Kami pun kena marah, kupikir permasalahan akan berkahir sampai disitu, ternyata eh ternyata si guru piket ini memang doyan banget ngadu. Beliau ngadu kepada guru Sarpras (lagi-lagi si guru Sarpras). Si guru Sarpras pun menyemburkan segala amarahnya kepada kami, dan menghukum kami dengan cara menyuruh kami untuk membersihkan bangku tersebut. Ketika dihukum, bukannya membersihkan tuhh bangku, kami pun malah asik bernarsis-narsis ria di tengah lapangan sekolah (tempat kami melakukan eksekusi hukuman). Nihh pictnya


Si Guru Sarpras pun marah mengetahui hal tersebut, bukan maksud kami untuk memancing agar beliau terkena seranagn jantung mendadak sihh. Hahaha. Ketika beliau memarahi kami, dengan entengnya kami pun menjawab “ bangku ini akan kami cat ulang, semua biaya kami yang menanggung. Kami malu punya bangku taman penuh dengan corat-coret begini, uang sekolah pada lari kemana tuhh ?? ada bangku jelek bukannya di perbaharui, apa gunanya Sarpras ???” Sontak si guru terkejut. Hahahaha. And you know, what happens next ?? Si guru pun seketika diam. Beliau pun memilih mengungsi dari hadapan kami dan mengawasi kami dari kantor. Kami pun melanjutkan aksi foto-memfoto kami dengan asiknya (seperti tanpa beban) sembari menunggu kepala suku kami kembali dari Toko Cat. Kami tidak epduli dengan tatapan penuh tanya dari warga sekolah lain yang sedang berlalu lalang di sekitar lapangan sekolah. Hahahaha. Kini bangku tak bertuan pun menjadi bagus kembali, dan lagi kini ia sudah memiliki tua, yaitu XI-IPS3. Haahhaha.Oya masih nggak percaya kalau bangkunya udah kami cat ?? nihh aku kasih pictnya saat proses pengecatan J




 Hahahaha...gimana sobat ?? bener-bener Unforgetable moment kan ?? sekian dulu ceritanya :)

0 komentar: